Blog ini membahas materi pendidikan, opini pribadi, review buku, resep masakan, kreatifitas, seni, animasi, dan kesehatan
Home
/ Kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan Pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam konteks pendidikan di Sekolah
Kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan Pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam konteks pendidikan di Sekolah
Posted by
Tatin Ro'aita Setyaningtyas, S.Pd. G.r
10 comments
Kisah Klasik Sebuah Pembelajaran di sekolah saya
Pembelajaran di kelas yang umum terjadi di sekolah saya
sebelum saya mempelajari konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara memang sangat
berbeda. Dimana penilaian merupakan target utama dalam pencapaian hasil pembelajaran.
Sekolah saya adala sebuah Sekolah Menengah Kejuruan dimana siswa diberikan mata
pelajaran yang terkait dengan produktivitas kompetensi keahlian dan juga pelajaran Normatif
dan Adaptif. Siswa harus dipaksa untuk
memenuhi sebuah kesatuan kurikulum pendidikan dengan jumlah total mata
pelajaran yang bisa mencapai 14 mata pelajaran untuk setiap jenjang kelasnya. Setiap
guru mata pelajaran mempunyai target untuk menyampaikan dan menuntaskan
materinya, sehingga setiap siswa pun dipaksa untuk menerima dan menyelesaikan
tugas setiap guru mata pelajaran. Tentu saja hal ini akan dirasa berat oleh
siswa dimana kompetensi skill mereka pun di tuntut juga untuk tuntas sesuai dengan kriteria Dunia Industri/Dunia Usaha. Sungguh hal ini merupakan sebuah kerja keras yang dirasakan oleh para siswa.
Pembelajaran memang seyogyanya adalah untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa akan tetapi pendidik sebagai pusat pengetahuan pun dirasakan kurang memberikan pengaruh banyak kepada perkembangan pendidikan di sekolah saya. Dengan adanya pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa kurang mengeksplore kreativitas belajarnya. Hal inilah yang membuat saya berusaha berpikir kembali tentang tujuan utama pendidikan.
Perubahan Pemikiran
Dalam pembelajaran Intisari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara memberikan sebuah gambaran tentang sebuah kebebasan dalam pendidikan. Pendidikan yang memerdekan dan memusatkan pada siswanya adalah sebuah pendidikan dengan tujuan pencapaian maksimal atas potensi siswa bukanlah pada nilai. Kemerdekaan belajar menurut Ki Hadjar Dewantara tetap haruslah didasarkan pada budaya daerah setempat dimana daerah tempat saya mengajar sangatlah menjunjung tinggi sebuah rasa kerja sama dan kegotong royongan. Tentu saja hal ini akan memunculkan sebuah rasa kemanusiaan yang sangat tinggi dalam kehidupan bermasyarakat. Siswa akan senantiasa terbekali dengan norma dan adab susila.
Penerapan yang segera dilakukan
Dengan adanya kemerdekaan belajar pada siswa maka penerapan perubahan yang akan saya lakukan tentu saja tidak akan mudah dimana pembelajaran Normatif dan Adaptif yang harus memihak pada kesesuaian Kompetensi Keahlian siswa. Seperti sebuah contoh mata pelajaran Bahasa Inggris pun hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kegunaan pada sebuah Jurusan Kompetensi Keahlian. Sehingga dengan perbedaan kompetensi keahlian akan membuat perbedaan materi mata pelajaran Normatif dan Adaptif di setiap jurusan. Seperti sebuah contoh kebutuhan dan kegunaan mata pelajaran Bahasa Inggris di jurusan Akomodasi Perhotelan tidak akan sama dengan kebutuhan dan kegunaan mata pelajaran Bahasa Inggris di jurusan Animasi. Perlunya kerja sama yang intens dengan berbagai pihak supporting sistem di sekolah akan sangat di butuhkan demi terciptanya sebuah perubahan pendidikan yang berhamba pada siswa sesuai dengan kodrat alam dan jamannya.
Location:
Share :
10 comments
for "Kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan Pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam konteks pendidikan di Sekolah"
Artikel nya menarik sekali, memang begitulah pendidikan, jika sudah dihadapkan pada kurikulum selalu menjadi hal yg sangat menarik untuk diperbincangkan
Semoga kedepannya pendidikan bisa lebih merdeka lagi ya bu sesuai dengan kebebasan anak dalam menggali potensi mereka.merdeka belajar memang kurikulum yg sangat bagus.semoga saja kedepannya lebih banyak sekolah yg ikut melakukan perubahan.
Betul sekali bu Tatin.. Di atas ilmu ada adab. Walau terjadi perubahan dan perbedaan, pendekatan dan tujuan pembelajaran muaranya akan memihak pada kesesuaian Kompetensi Keahlian siswa.
Setuju dengan tulisan bu tatin, dengan adanya merdeka belajar materi yg disampaikan ke anak2 bisa lebih fleksibel karna menyesuaikan dengan kebutuhan anak masing2 untuk mereka kedepannya. Hidup merdeka belajar! 😁
Artikel nya menarik sekali, memang begitulah pendidikan, jika sudah dihadapkan pada kurikulum selalu menjadi hal yg sangat menarik untuk diperbincangkan
ReplyDeleteBenar sekali, kadangkala sebuah sistem memang tidaklah mudah untuk di berikan secara mentah.
DeleteMari tetep optimis bahwa perubahan tetep harus dilakukan, dan dimulai dari sendiri, semoga vibes positip meluas ke sekitar...aamiin
ReplyDeleteAmiin
DeleteSemoga kedepannya pendidikan bisa lebih merdeka lagi ya bu sesuai dengan kebebasan anak dalam menggali potensi mereka.merdeka belajar memang kurikulum yg sangat bagus.semoga saja kedepannya lebih banyak sekolah yg ikut melakukan perubahan.
ReplyDeleteAmiin, terimakasih komennya.
DeleteBetul sekali bu Tatin.. Di atas ilmu ada adab. Walau terjadi perubahan dan perbedaan, pendekatan dan tujuan pembelajaran muaranya akan memihak pada kesesuaian Kompetensi Keahlian siswa.
ReplyDeleteTerimakasih komennya, memang tujuan utama pendidikan akan selalu kembali bermuara kepada potensi dan minat anak
DeleteSetuju dengan tulisan bu tatin, dengan adanya merdeka belajar materi yg disampaikan ke anak2 bisa lebih fleksibel karna menyesuaikan dengan kebutuhan anak masing2 untuk mereka kedepannya. Hidup merdeka belajar! 😁
ReplyDeleteTerimakasih komennya, merdeka belajar akan membuka semua potensi anak-anak
Delete