Dasar Dasar Seni Rupa Animasi
Seni rupa merupakan salah satu cabang seni untuk menghasilkan sebuah karya seni yang kualitas serta ekspresnya dapat dirasakan oleh anggota indra manusia terutama indra penglihatan dan indra peraba. (Wikipedia.org).
Jadi Kesimpulanya seni rupa merupakan sebuah seni yang dimana lebih menekankan keindahan visual daripada keindahan indra yang lainya. Dalam Bahasa Inggris sendiri Seni rupa biasa disebut sebagai fine art.
Akan tetapi dalam perkembangan waktu dan zaman mempengaruhi perkembangan seni modern. Yang menjadikan arti dari kata fine art berubah menjadi lebih condong mengarah ke dalam senu rupa murni.
Kemudian adanya penggabungan dengan dua seni yaitu desain dan seni kriya menjadikan sebuah seni baru yaitu visual arts.
Pengertian dari karya seni yang satu ini sangatlah banyak hampir lebih dari 15 para ahli mengemukanan pendapatnya terkait salah satu pengertian karya seni yang satu ini.
Unsur-unsur Seni Rupa
Jadi dalam semua karya seni mempunyai beberapa unsur yang membangunya tidak lupa halnya dengan karya seni rupa. Ada banyak sekali elemen yang membangun sebuah perwujudan dari karya seni rupa itu sendiri.
Jika dilihat sekilas salah satu cabang seni ini merupakan salah satu seni yang sederhana, tapi dalam kesederhanaan tersebut mencakup banyak unsur didalamnya.
Apa fungsi dari unsur tersebut ? Unsur ini berfungsi sebagai salah satu media yang memudahkan indra kita untuk menikmati keindahanya, serta mandapatkan kesan dari karya seni tersebut.
Berikut ini penjelasan lengkap terkait unsur-unsur seni rupa:
1. Titik
Unsur yang pertama dalam sebuah karya seni ini adalah titik. Tutik adalah salah satu elemen atau zat yang bisa di istilahkan paling dasar dalam seni rupa.
Dalam pembuatan unsur titik ini bisa dilakukan dengan variasi jarak yang berbeda yaitu jarak sempit atau dengan jarak lebar dari titik itu sendiri. Dari perpaduan unsur titik dan dengan berbagai variasi warna.
Dari penggabungan tersebut bisa menjadikan sebuah karya seni yang elok dan bagus. Basanya teknik penggunaan titik dan perpaduan warna ini disebut dengan teknik Pointilisme.
2. Warna
Kita sudah mengetahui bahwa peran serta warna dalam sebuah seni merupakan hal yang mempengaruhi keindahan, serta bisa memberikan sebuah kesan yang menyejukan terhadap seorang penikmat seni.
Bukan hanya itu saja warna sendiri juga membawakan bentuk pesan ekspresif sang seniman kepada para penikmat karya seni, serta menjadikan karya seni dari seorang seniman tersebut lebih hidup.
Dalam kaidah warna sendiri memiliki beberapa teori, teori tersebut terdiri dari teori warna 7 spektrum warna dan teori pigmen warna.
Berikut ini penjelasan dari unsur warna dalam karya seni rupa.
- Warna PrimerWarna Primer merupakan sebuah kesatuan warna induk yang menjadi warna asli dan tidak tercampur dengan warna-warna yang lain. Dalam warna sekunder ini hanya 3 tiga warna yaitu : merah, kuning, dan biru.
- Unsur Warna SekunderWarna sekunder ini dihasilkan dari pencampuran dua warna primer sehingga membentuk warna baru.
- Warna TersierUnsur warna tersier tercipta dari pencampuran aneka jenis warna dari waran sekunder dengan warna sekunder, maupun warna sekunder dengan warna primer.
- Warna AnalogusPengertian dari warna analogus ini merupakan sebuah deretan warna yang terletak berdampingan dalam satu lingkaran atau juga bisa berdekatan.Contohnya warna kuning menuju warna hijau.
- Unsur Warna KomplementerWarna komplementer merupakan warna yang letakknya bersebrangan yang di bentuk dalam satu lingkaran warna dan berwarna kontras.Contohnya warna hijau dengan merah, warna ungu dengan kuning.
3. Unsur Seni Rupa Bentuk
Bentuk merupakan salah satu perwujudan nyata dari sebuah karya, asal mulanya bentuk atau karya ini adalah pergabungan antara beberapa bidang menjadi satu. Dalam seni rupa sendiri unsur bentuk di bagi menjadi 2 yaitu form dan shape.
Shape adalah sebuah bentuk dari gabungan bidang yang di dalamnya tidak ada unsur penjiwaan, serta dalam shape ini biasanya hanya sekedar dilihat perwujudan bentuknya saja seperti ornamen, melingkar, dan lain sebagainya.
Sedang form sendiri hampir sama dengan shape akan tetapi form ini memiliki sebuah arti atau makna misalnya bentuk kubus, piramid, bentuk bola, dan mash banyak lagi yang lainya.
Dalam pengelompokan dari bentuk tersebut masih di bagi 2 macam yaitu
a. Geografis
b. Nongeometris.
bentuk ini merupakan bentuk yang meniru bentuk alam atau objek alam seperti manusia, hewan, serta tumbuhan.
4. Unsur Garis Pada Seni Rupa
Penjelasan selanjutnya terkait unsur garis pada sebuah karya seni rupa. Jika di atas tadi menjelaskan tentang penggabungan titik menjadi sebuah seni sama halnya juga jika titik di gabungkan dengan searah akan membentuk sebuah pola garis.
Dari garis sendiri memiliki banyak jenis seperti lurus, panjang, pendek, vertikal, horizontal, dan masih banyak lagi yang lainya.
Dari setiap bentuk baris sendiri memiliki kesan tersendiri dengan penerapan seni rupa. Semisal :
- Garis lengkung mempunyai kesan lentur dan lembut.
- Garis halus memiliki lengkungan yang berirama melambangkan sebuah kelembutan kewanitaan.
- Bentuk garis lurus memberi kesan tegak dan keras.
- Garis miring mempunyai arti akan gerak, tidak stabil, dan kegoncangan.
- Bentuk garis patah-patah memiliki kesan kaku.
- Garis tegas memiliki makna terpatah-patah, kuat, tegas serta melambangkan sebuah kekuasaan.
- Garis tegas melambangkan sebuah kestabilan serta keagungan.
- Dan yang terakhir garis spiral yang bermakna lentur dan elastis.
Garis ini juga memiliki bentuk wujud seperti garis nyata dan garis semu.
Bentuk dari nyata semu merupakan garis yang dihasilkan dari sebuah goresan atau coretan lengkung. Sedangkan garis nya
5. Unsur Bidang
Sedikit penjelasan terkait unsur bidang, bila mana tadi di atas menjelasakan sedikit terkait unsur bentuk. Bidang sendiri merupakan sebuah hasil dari pertemuanya dari ujung beberapa kali.
Bidang ini memiliki beberapa sisi panjang maupun lebar dengan bermacam-macam ukuran. Dalam hal seni rupa, unsur bidang bisa di amanti langsung di setiap hasil karya seni rupa.
Berdasarkan dari bentuknya bidang terdiri atas bidang geometris, bidang biomorfis (bidang tak beraturan, organis). Di dalam setiap bentuk bidang memiliki unsur lebar, panjang, dan tinggi serta beberapa bidang yang lain memiliki unsur isi dan volume.
6. Unsur Tekstur
Tekstur merupakan sebuah sifat dari permukaan benda atau sebuah bidang yang dapat diraba serta dilihat. Sifat dari tekstur ini terksesan kusam, licin, kasar, halus, dan sebagainya.
Jika dibagi dari jenisnya tekstur memiliki 2 jenis yaitu nyata dan semu.
Tekstur nyata ialah dimana sifat dari permukaan dari benda tersebut menunjukan sebuah kesan yang nyata jika dilihat dan diraba.
Berbeda dengan tekstur semu, tekstur semu ini bisa diartikan sebagai tekstur yang tidak nyata, atau bisa dikatakan kesan dari permukaanya bisa berbeda ketika dilihat dan diraba.
Tekstur ini berguna untuk memberikan sebuah kesan atau karakter tertentu pada sebuah benda maupun bidang yang pada bagian permukaanya bisa menghasilkan sebuah nilai estetika.
7. Unsur Ruang
Ruang adalah suatu unsur seni rupa yang tersusun dari sebuah dimensi yang terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki 2 sifat.
Dalam unsur ruang ini memiliki sifat tak nyata atau semu jika dalam seni rupa bisa dikatakan seperti bentuk dari seni rupa 2 dimensi yang hanya bisa di lihat dari beberapa arah saja atau juga seperti ruangan yang terkesan indah karena bentuk dari seni rupa.
Sedangkan ruang yang bersifat nyata dalam seni rupa merupakan seperti seni rupa 3 dimensi, contohnya ruangan kamar, ruang pameran patung, dan masih banyak lagi yang lainya.
8. Unsur Gelap Terang pada Seni Rupa
Gelap terang ialah sebuah intensitas cahaya yang memiliki tujuan agar seolah-olah memperdalam makna dari sebuah karya seni tersebut serta membuat objek dari karya seni rupa itu terkesan lebih nyata.
Jika intensitas cahaya tersebut tinggi maka karya seni tersebut akan menjadi terang, dan sebaliknya jika intensitas cahaya rendah maka hasil atau bentuk karya seni tersebut akan gelap.
Dalam Teknik gelap terang ini memiliki 2 teknik dasar yaitu chiasroscuro dan silhouette. Teknik dasar tersebut sering sekali menjadikan gambar atau hasil dari karya seni semakin mengagumkan dan enak untuk di pandang.
Teknik chiaroscuro merupakan sebuah teknik dimana peralihan cahaya secara bertahap atau bisa juga disebut gradasi warna. Sedangkan teknik silhouette adalah sebuah teknik bayangan tanpa memiliki gradasi warna dan juga terkadang penggunaan teknik ini menggunakan pencitraan intensitas cahaya yang rendah.
NIRMANA
Pengertian Nirmana
Seperti yang tertulis pada serupa.id Nirmana adalah tata unsur-unsur rupa seperti garis, bentuk, warna dan tekstur menjadi satu kesatuan yang tampak indah atau memberikan dampak yang diharapkan. Kata “nirmana” berasal dari dua kata yaitu, “nir” yang berarti tanpa atau tidak, dan “mana” yang berarti bentuk, arti, atau makna. Jadi, nirmana adalah sesuatu yang awalnya tidak memiliki bentuk atau makna dan dapat diolah menjadi karya rupa melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan asas/prinsipnya.
Nirmana juga dapat memiliki arti hasil imajinasi dalam bentuk dua atau tiga dimensi yang mempunyai nilai keindahan. Sementara tata cara penyusunan berbagai unsur rupa sendiri adalah Prinsip Merancangnya. Namun tata cara dan unsur tersebut dikemas melalu hirarki yang lebih tertarur mendetail, menjadi Nirmana Dwimatra untuk karya rupa 2D dan Nirmana Trimatra untuk karya rupa 3D.
Teori ini biasanya dihadirkan dalam pembelajaran yang berbentuk praktikum, karena desainer atau seniman adalah seorang praktisi. Nirmana bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa untuk menyusun berbagai unsur seni menjadi kesatuan yang indah atau sesuai dengan maksud dan tujuan dari penciptaan karya. Namun teori ini juga dapat digunakan untuk melakukan analisis ilmiah untuk keperluan penelitian ilmiah atau kritik seni.
Jenis Nirmana
Seperti yang telah dibahas diatas, nirmana memiliki dua jenis ruang yang berbeda, dua ruang tersebut adalah:
Nirmana Dwimatra
Dwimatra berarti dua dimensi, artinya nirmana dwimatra adalah unsur dan asas desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang dua dimensi. Pada ruang ini asas-asas tidak hanya digunakan untuk menyusun suatu karya yang indah saja. Tata letak prinsip seni digunakan juga untuk mengatur tata gambar sebagai pengungkapan makna atau pesan yang ingin dikomunikasikan.
Ada beberapa jenis karya yang menggunakan metode dwimatra, yaitu:
Nirmana Garis
Pertama yang akan kita bahas adalah elemen garis. Jika kamu perhatikan, garis akan selalu ada di setiap desain, baik berupa titik-titik yang kemudian membentuk pola garis, dan lain sebagainya. Ada yang ukuran 1px sampai 5px atau lebih.
Garis dapat dibedakan menjadi model lurus, vertikal, horizontal, diagonal, lengkung, panjang, pendek, putus-putus, dan masih banyak lagi. Setiap model akan memberikan kesan yang berbeda-beda.
Kami ambil contoh, garis lurus dengan ketebalan 5px akan memberikan kesan keras dan kokoh. Sedangkan garis lengkung akan memberikan kesan yang lentur dan dinamis.
Nirmana Bidang
Berikutnya adalah bidang. Sebuah bidang tercipta dari garis-garis yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk permukaan. Di sini kamu dapat membuat berbagai bentuk, lho. Contohnya bentuk persegi, lingkaran, segitiga, dan lain-lain. Kemudian dari bentuk datar tersebut juga bisa disusun menjadi bangun ruang. Contohnya seperti kubus, balok, dan tabung.
- Nirmana Gradasi Warna
Terbagi menjadi dua jenis, yaitu hitam putih dan full color. Keduanya sama-sama menggunakan teknik gelap terang warna. Di mana warna akan dibuat gradasi untuk menciptakan karya yang estetis.
Misalnya pencampuran warna hitam dan putih, maka di tengah-tengahnya akan menghasilkan warna abu-abu. Begitu pula dengan pencampuran warna yang lain. Dari dua warna yang dicampurkan akan menghasilkan warna lainnya. Peralihan dari warna gelap ke terang akan mempertegas volume bentuk. Ada beberapa jenis cat yang bisa kamu gunakan, contohnya seperti cat poster dan tinta cina.
Nirmana trimatra adalah unsur dan asas desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang tiga dimensi. Isi unsur dan prinsipnya juga sebetulnya hampir sama dengan versi dua dimensinya, namun karena ruang ini memiliki dimensi lebih, maka ada beberapa sedikit tambahan. Beberapa tambahan tersebut disesuaikan dengan dimensi lebih yang terdapat pada ruang tiga dimensi.
Nirmana Sedotan
Selain dijadikan sebagai kerajinan tangan dari sedotan, ternyata benda dari plastik ini juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan karya trimatra, loh. Dengan sedotan, kamu bisa membangun kerangka bentuk vertikal maupun horizontal.
Rahasia di balik berhasil atau tidaknya kamu saat membangun kerangka dari sedotan adalah ketepatan kuncian. Kuncian terbuat dari sedotan yang dipotong kecil-kecil. Kemudian di bagian tengah digunting sedikit agar bisa ditekuk. Semakin kuat kuncian, maka kerangkanya akan semakin kokoh.
Nirmana Kardus
Ini merupakan salah satu kerajinan dari kardus bekas. Di dalam permukaan kardus terdapat beberapa lapisan. Jika kamu sobek bagian terluar permukaan, maka di dalamnya akan terlihat lapisan yang bergerigi. Dengan memainkan posisi lapisan inilah kamu dapat membuat karya nirmana kardus.
Ada berbagai macam bentuk yang dapat kamu buat. Sama halnya dengan sedotan, kardus juga bisa dibuat menjadi kerangka dalam bentuk vertikal maupun horizontal. Semuanya bisa kamu bangun tanpa menggunakan lem loh. Pokoknya jangan takut untuk mengkreasikan bentuk unik dari imajinasimu!
Unsur/Elemen Nirmana
Nirmana terdiri dari beberapa unsur yang dapat diolah menjadi satu kesatuan yang indah atau sesuai dengan dampak yang diinginkan ketika merancang. Sebetulnya sulit untuk melihat berbagai unsur tersebut secara terpisah pada desain atau karya yang nyata. Karena unsur tersebut bersifat abstrak sebelum disatukan sehingga membentuk karya atau desain. Namun dengan mengerti dan melihat unsur secara terpisah dari kesatuan akan membuat kita lebih memahami praktik penerapan prinsip atau asas-nya. Berikut adalah beberapa unsur tersebut:
- Titik
- Garis
- Bidang
- Gempal/Volume
- Ruang
- Gelap Terang/Value
- Tekstur/Barik
- Warna
Asas/Prinsip Nirmana
- Keseimbangan
- Kesatuan/Keselarasan/Harmony
- Penekanan/Emphasis/Center of Interest
- Irama/Ritme/Rythm
- Proporsi
- Kontras
- Kesederhanaan/Simplicity
- Kejelasan/Clarity/Discoverability
Fungsi dan Manfaat Nirmana
Pentingnya Nirmana berfungsi sebagai acuan dasar yang dapat diterapkan untuk perancangan desain atau karya yang indah, dengan memahami unsur dan alasan yang membuat suatu komposisi tampak bagus dan indah. Yang menjadi soal utama adalah asas atau prinsip seni dan desainnya sendiri, namun prinsip tersebut tentunya harus diterapkan pada elemen-elemen seni dan desain: garis, bentuk, bidang, warna, dsb.
Sebetulnya yang utama dari proses kreatif adalah insting, resapan, selera, sensitifitas terhadap keterhubungan visual alias kreativitas dari desainer atau seniman-nya sendiri. Namun tidak semua orang memiliki pengalaman dan lingkungan yang menunjang dalam tahap pengembangan insting kreativitas tersebut.
Sementara itu seseorang yang telah memiliki insting dan daya kreativitas yang cukup tinggi juga akan memiliki semakin banyak ruang gerak dalam berkreasi hanya dengan mau memahami berbagai unsur dan asas nirmana. Karena nirmana adalah esensi dan catatan yang disimpulkan dari berbagai desain dan karya seni yang telah berhasil sebelumnya.
Contoh Perancangan Nirmana Dwimatra
Unsur yang digunakan: Garis, Bidang dan Value (Gelap Terang)
Asas yang digunakan: Keseimbangan, Kontras, Ritme, Penekanan
Gambar diatas menggunakan asas Keseimbangan Memancar (Radial). Membuat unsur Value yang berbeda jauh dari hitam dan putih sebagai pengaplikasian asas Kontras. Pengulangan berputar masing-masing grup garis yang membentuk bidang persegi sebagai ritma. Lalu bidang persegi putih yang kontras ditempatkan ditengah-tengah frame sebagai penekanan atau emphasis.
Post a Comment for "Dasar Dasar Seni Rupa Animasi"