Filosofi Motif Seni Batik
Selain dalam hal filosofi, berbagai jeni corak dan motif merupakan gambaran arti sebuah hasil karya seni.
1, Batik Parang Kusumo Solo
Kota Solo memiliki banyak motif batik kalsik, salah satunya motif Parang Kusumo. Batik Parang Kusumo memiliki ragam hias utama menyerupai sebuah ombak lautan. Ombak yang senantiasa menghantam tebing dan karang tanpa kenal lelah.
Sesuai dengan analogi tersebut, Parang Kusumo memiliki makna bahwa sebuah kehidupan harus dilandasi oleh perjuangan dan usaha. Perjuangan nyata guna dalam rangka untuk mencapai keharuman lahir dan batin. Bagi orang Jawa, keharuman yang dimaksud keharuman pribadinya tanpa meninggalkan norma yang berlaku dan sopan santun.
2. Batik Mega Mendung Cirebon
Mega Mendung merupakan salah satu jenis motif batik yang populer di daerah Cirebon. Motif batik dengan pola-pola awan ini menyimpan mana dan filosofi yang mendalam. Pesan nilai kesabaran terselip di balik motif ini. Dalam motif Mega Mendung harus terdapat tujuh gradasi warna yang menjadi pelapis.
Mega Mendung terdiri dari kata Mega yang berarti langit atau awan, serta Mendung atau langit yang meredup biasanya ada di saat akan turun hujan. Gradasi yang ada di motif Mega Mendung tersebut sesuai dengan tujuh lapisan yang ada di langit. Istilah mendung diartikan dalam kehidupan manusia sebagai sifat yang sabar, tidak mudah marah.
3. Batik Sidomukti Solo dan Yogyakarta
Batik Sidomukti merupakan salah satu jenis batik keraton Solo, Jawa Tengah. Batik ini biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Warna soga atau cokelat pada kain sidomukti merupakan warna batik klasik dengan motif yang asli dan kuno. Batik Sidomukti sendiri memiliki filosofi sesuai namanya. Sidomukti berasal dari kata "sido" yang berarti jadi atau menjadi atau terus menerus sedangkan "mukti" yang berarti mulia dan sejahtera.
Biasanya jenis batik Sidomukti yang memiliki nama lain kain sawitan atau sepasang ini digunakan untuk upacara pernikahan adat Jawa, seperti siraman, ijab dan panggih. Ornamen pada batik Sidomukti bergambar kupu-kupu, meru atau gunung, bangunan berbentuk tahta dan juga ornamen bunga.
4. Batik Kawung Yogyakarta
Jenis batik di Indonesia selanjutnya yakni batik kawung yang memiliki motif tua dan berasal dari tanah Jawa. Bentuknya seperti kolang-kaling disusun pada empat sudut persegi.
Menurut penelitian motif ini sudah ada sejak abad ke-9 dulu. Konon berkembang pad zaman Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Filosofinya sendiri diantaranya adalah pengendalian diri yang sempurna, hati yang bersih tanpa adanya keinginan untuk ria.
5. Batik Surya Majapahit Mojokerto
Batik Mojokerto konon telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, namu seiring runtuhnya kerajaan ini, keberadaan batik Mojokerto mulai tersingkir keberadaannya. Belakangan seni membatik muncul dan berkembang lagi di Mojokerto yang diawali oleh generasi baru yang mewarisi tradisi turun temurun dari generasi sebelumnya.
Motif ini diberi nama Surya Majapahit karena motif utamanya berupa surya majapahit yang merupakan lambang dari Kerajaan Majapahit yang sering dijumpai pada candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Surya Majapahit berbentuk cakra segi delapan ini merupakan gambaran dari 9 dewa yang dipuja oleh penduduk Majapahit. Untuk motif pelengkapnya berupa buah maja. Latar dari motif ini berwarna hitam polos tanpa adanya isen-isen.
6. Batik Sidoluhur Solo
Motif Sidoluhur umumnya dipakai oleh pengantin wanita pada saat malam pengantin. Secara harfiah, sido dalam bahasa Jawa memiliki arti jadi atau menjadi. Sedangkan luhur artinya terhormat dan bermartabat. Sehingga, menurut filosofinya, batik Sidoluhur ini menjadi salah satu bentuk doa sang pemakai agar selalu sehat jasmani rohani, serta menjadi orang yang terhormat dan bermartabat.
7. Batik Pring Sedapur Magetan
Batik Pring Sedapur Magetan merupakan pilihan batik dengan motif sederhana dan simpel. Gambarnya disominasi tanaman pring atau bambu dengan paduan hiasan burung. Meskipun begitu, batik Pring Sedapur sarat akan makna filosofis. Motif batik ini didominasi oleh gambar-gambar tanaman bambu yang mengandung arti hidup rukun dan tentram.
Post a Comment for "Filosofi Motif Seni Batik"